HijazNews - Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa menafkahkan dua perkara di jalan Allah, maka ia akan dipanggil dari beberapa pintu surga. Wahai hamba Allah. Inilah pintu kebaikan. Maka siapa yang mengerjakan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, siapa yang ikut berperang, ia akan dipanggil dari pintu jihad; siapa yang berpuasa ia akan dipanggil dari pintu rayyaan dan siapa yang bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah”. Kata Abu Bakar: “Aku tebus engkau dengan bapak dan ibuku, hai Rasulullah! Tiadalah suatu kesukaran bagi orang-orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu, dan adakah seseorang dipanggil dari pintu-pintu itu semuanya?” Jawab Nabi saw.:“Ya, dan aku mengharapkan supaya engkau termasuk dari golongan mereka itu”.(Hadist Riwayat Bukhari).
Sesungguhnya banyak kejadian yang mengagumkan, yang menakjubkan terjadi disekitar kita, tanpa kita sadari berlalu begitu saja, karena tidak terlihat dan terdengar, tidak dapat ditangkap oleh panca-indera karena keterbatasannya. Kejadian tersebut mulai dari roh yang ditiupkan kedalam janin di rahim ibu, pencatatan dan perekaman atas niat yang terlintas di hati, amal-perbuatan dan perilaku manusia hingga pelepasan roh dari jasad baik secara halus maupun secara kasar yang diikuti perlakuan santun bersahabat atau penderitaan azab kubur. Naudzubillah min dzalika.
Sekadar sebagai perbandingan kita bayangkan bila petugas yang bekerja di sebuah bandara pesawat terbang yang memiliki frekuensi landing dan take off sangat tinggi, melaksanakan tugasnya tanpa dilengkapi ruangan kedap suara atau tidak terpasang earphone dengan peredam suara. Pesawat supersonic meninggalkan suara gemuruh saat mengangkasa, deru suara mesin berbaur dengan gaung suara udara yang tiba-tiba terbelah di ujung depan pesawat dan yang tertepuk kembali dibelakang pesawat. Diperlukan perlengkapan dan akustik yang memadai bagi mereka yang bertugas pada air traffic control, agar dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan pekerjaannya, mengatur lalu lintas pesawat yang naik turun.
1. Suara Hiruk Pikuk Malaikat Melaksanakan Tugasnya
Seandainya sesaat saja manusia diberi kesempatan mampu menyaksikan, dapat melihat dan mendengar, tidak terbayangkan betapa kilatan gerak malaikat yang begitu cepat melaksanakan tugasnya, sulit dilukiskan betapa suara yang diakibatkannya. Maka kemungkinan illusi manusia akan tunduk bersujud tidak mampu berbuat apa-apa, semua aktifitasnya pada saat itu akan terhenti, yang ada hanya rasa kagum bercampur rasa takut dan ngeri, merasa kecil dan tidak berdaya. Semua niat dan keinginan akan tercurah seluruhnya pada kekhusu’kan beribadah, mengagungkan dan membesarkan asma Allah yang Maha Suci dan Maha Kuasa.
Maha Pemurah Allah yang dengan rahmatNya membatasi kemampuan apa yang dapat dilihat, apa yang dapat didengar serta membatasi jangkauan panca inderanya, sehingga dapat dengan tenang bekerja, beribadah dan melaksanakan segala aktifitas kehidupannya.
Tidak terlihat dan tidak terdengar kejadian ribuan malaikat yang naik turun dari bumi ke langit, serta jutaan roh yang ditiupkan ke dalam rahim, tidak nampak kesibukan malaikat yang merekam dan mencatat apa yang kita ucapkan dan perbuat, tidak terdengar suara meronta jeritan nyawa yang dicabut dari jasad dengan paksa karena terlalu lekat pada duniawi dan dibebani dosa besar yang belum sempat ditaubati, dan tidak dapat disaksikan kengerian azab kubur bagi orang ingkar yang harus berhadapan dengan malaikat yang siap mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab sebagai kebenaran kesaksian semasa hidupnya. Subhanallah, Allahu Akbar.
Dalam kitab suci Al Qur’an surat Luqman ayat 20, Allah swt. berfirman: “Tidakkah kamu perhatikan, bahwasanya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan dia telah menyempurnakan atasmu ni’mahNya lahir dan bathin.
Dan diantara manusia ada orang yang membantah tentang (keEsaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan, dan tanpa petunjuk dan kitab yang memberi penerangan.
2. Kejadian sewaktu membaca Al Qur’an dan Dzikir.
Kebanyakan orang tidak menyadari kehadiran malaikat ketika ada bacaan Al Qur’an untuk ikut mendengarnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim diungkapkan:
Diceriterakan dari Abu Sa’id Khudri ra. bahwa Usaid bin Hudlair, pada suatu malam sedang membaca Al Qur’an disuatu tempat dekat kandang kudanya, tiba-tiba kudanya melompat. Ia diam lalu membaca lagi dan kuda itupun melompat. Sekali lagi ia diam dan sekali lagi pula kuda itu melompat. Usaid (yang membaca Al Qur’an) berkata: “Karena kuda itu melompat-lompat, saya takut kalau-kalau menginjak Yahya, kawanku yang berada didekatnya. Kemudian saya berdiri dan mendekati kuda itu. Tiba-tiba ada suatu benda bagaikan naungan berada arah atas kepalaku, di dalamnya nampak bagaikan beberapa pelita bercahaya yang terus naik keatas, sehingga saya tidak dapat melihatnya lagi. Keesokan harinya saya mendatangi Rasulullah saw. dan berkata: “Ya Rasulullah, di waktu malam hari tadi saya membaca Al Qur’an di dekat kandang kuda, tiba-tiba kudaku melompat. Rasulullah saw. bersabda: “Bacalah terus, hai anak Hudlair”. Usaid berkata: “Saya terus membaca, tetapi kudaku itu melompat lagi”. Rasulullah saw. bersabda: “Baca saja terus, hai anak Hudlair”. Usaid berkata: “Saya terus membaca lagi, tetapi kudaku itu melompat lagi”. Rasulullah saw. bersabda: “Bacalah terus , hai anak Hudlair”. Usaid berkata: “Tidak, lalu saya bangkit, sebab Yahya tidur di dekat kuda itu dan saya takut kalau-kalau kudaku itu menginjaknya. Selanjutnya saya melihat seolah-olah seperti naungan yang di dalamnya ada beberapa pelita bercahaya, naik ke atas sehingga saya tidak dapat melihatnya lagi”. Rasulullah saw. lalu bersabda: “Itu adalah malaikat yang mendengarkan bacaanmu. Andaikata engkau membacanya terus sampai pagi, niscaya orang-orang dapat melihat sesuatu yang hingga kini masih terselubung bagi mereka itu”.
3. Kehadiran malaikat dalam majelis dzikir.
Ada malaikat yang selalu mencari majelis dzikir yang diadakan untuk berdzikir, mengingat Allah swt. berupa pengajian agama dan sebagainya. Kepentingannya ialah untuk memberi dorongan semangat kepada hadirin peserta dengan kekuatan rohaniah.
Disebutkan dalam sebuah hadits,dari Abu Hurairah ra., yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. “Sesungguhnya Allah itu mempunyai malaikat yang menyebar di jalan untuk mencari kumpulan orang-orang yang ahli berdzikir (sedang mengadakan pengajian atau hal-hal urusan keagamaan yang lain). Jikalau mereka telah menemukan sekelompok kaum yang berdzikir kepada Allah, lalu mereka berseru: “Marilah, disini dapat terpenuhi hajatmu semua “. Mereka kemudian mengebas-ngebaskan sayap-sayap mereka sehingga datang di langit dunia”.
Rasulullah saw. meneruskan sabdanya: Tuhan lalu bertanya – tetapi Dia lebih mengetahui perihal keadaan hamba-hambaNya: “Apakah yang diucapkan oleh hamba-hambaKu itu?”. Malaikat menjawab: “Mereka itu memahasucikan, memahabesarkan, memuji serta memahaagungkan kepadaMu”. Tuhan berfirman: “Apakah mereka pernah melihat Aku?” Malaikat menjawab: “Tidak, demi Allah mereka belum pernah melihatMu”. Allah bertanya: “Bagaimana sekiranya mereka dapat melihat Aku?” Malaikat menjawab: “Andaikata mereka dapat melihatMu, tentulah mereka akan lebih sangat ibadahnya, lebih lagi mengagungkan dan lebih banyak memahasucikanMu”. Allah swt. bertanya: “Apakah yang mereka minta padaKu?” Malaikat menjawab: “Mereka meminta surga padaMu”. Allah bertanya: “Apakah mereka sudah pernah melihat surga?” Malaikat menjawab: “Tidak, demi Allah mereka belum pernah melihatnya”. Allah bertanya: “Bagaimanakah sekiranya mereka sudah melihtnya?” Malaikat menjawab: “Andaikata mereka telah melihatnya, tentulah mereka akan lebih tertarik untuk memperolehnya dan lebih sungguh-sungguh mencarinya; juga lebih kuat keinginan untuk mencapainya”. Allah bertanya: “Dari apakah mereka meminta perlindungan?” Malaikat menjawab: “Mereka memohonkan perlindungan dari neraka”. Allah bertanya: “Apakah mereka pernah melihat neraka?” Malaikat menjawab: “Tidak, demi Allah mereka belum pernah melihatnya”. Allah bertanya: “Bagaimana sekiranya mereka pernah melihatnya”. Malaikat menjawab: “Andaikata mereka telah melihatnya, tentulah mereka akan lebih lari untuk menjauhinya dan sangat pula ketakutannya terhadap neraka itu”. Allah swt. berfirman: “Aku persaksikan kepadamu semua bahwa Aku telah mengampuni hamba-hambaKu itu”. Salah satu dari para malaikat itu ada yang berkata: “Diantara mereka ada seorang yang sebenarnya bukan termasuk golongan ahli dzikir itu. Ia datang kesitu hanya ada sesuatu keperluan yang lain saja”. Allah berfirman: “Mereka itu adalah suatu kelompok kaum yang siapa saja menemani mereka tentu tidak akan menjadi orang celaka”.
4. Kejadian Roh yang tertiup ke Alam Rahim.
Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang ingat berapa ribu tahun cahaya jarak yang telah ditempuh serta kecepatan pergerakan roh masing-masing manusia mencapai rahim ibu dalam perjalanan dari alam arwah.
Sebelum alam arham atau alam rahim ibu dan alam dunia, roh menempati kehidupan di alam arwah, dimana manusia mengikat janji kepada Allah swt. bahwa hanya Dia lah yang akan disembah. Namun karena pengaruh godaan duniawi manusia menjadi cenderung mengingkarinya, bahkan sebagian manusia melupakannya sama sekali sehingga tidak menyadari lagi bahwa kehidupan berikutnya di akhirat jauh lebih membahagiakan dan lebih kekal.
Adapun rangkaian alam kehidupan lebih merupakan suatu sifat dan proses terjadinya hidup dan kehidupan yang telah, sedang dan akan dijalani ummat manusia, meliputi:
-Alam Arwah, dengan identitas utama: belum berjasad; ikatan janji dengan Allah swt.
-Alam Arham atau Rahim: berada dalam kandungan ibu,
-Alam Dunia: fana, banyak godaan tapi menentukan nasib manusia seterusnya,
-Alam Muthadar: alam sewaktu manusia mengalami sakaratul maut,
-Alam Barzah atau Alam Kubur: alam transisi antara alam fana dengan alam baqa,
-Alam Bi’tsah: dibangkitkan dari kematian menyeluruh yaitu setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua kalinya,
-Alam Akhirat atau Alam Baqa: kehidupan kekal di surga atau neraka.
Sebagian ulama besar mengatakan bahwa roh manusia diciptakn sesudah jasad, dimana mereka mendasarkan pendapatnya pada firman Allah swt. pada Surat Shaad ayat 71 – 72, yang berbunyi: “Ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya Aku menciptakan manusia dari tanah”. “Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan roh (ciptaan)Ku kedalamnya, maka (hendaklah) kamu tunduk bersujud kepadanya”.
Setelah seratus dua puluh hari, Allah swt. meniupkan roh kejanin yang berada dalam rahim ibunya masing-masing, yang didahului dengan periode penciptaan selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah selama empat puluh hari, selanjutnya menjadi segumpal daging selama empat puluh hari.
Ada sumber lain yang menyatakan, apabila sel telur telah mencapai usia empat puluh dua malam, maka Allah swt. mengutus malaikat kepadanya. Allah akan membentuk rupa sel telur itu, menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulang-belulang untuknya”.
Sementara itu Imam Tarmidzi meriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf ra., dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Allah berfirman: ‘Aku adalah Allah dan Aku adalah Dzat Yang Maha Pengasih. Aku telah menciptakan rahim. Aku juga telah membelahkan namaKu untuknya. Maka barangsiapa menyambungnya (maksudnya menyambung tali silaturrahim), maka Aku akan menyambung (hubungan dengan)nya. Dan barangsiapa memutusnya, maka Aku juga akan memutus (hubungan dengan)nya”.
Subhanallah. Sungguh Allah swt. telah meninggikan derajat wanita dengan membelahkan asmaNya untuk sebuah organ tubuh yang sangat penting, dan menempatkan malaikat dalam rahim ibu untuk menjaga dan melaporkan perkembangan janin bayi kepada penciptaNya. Selanjutnya wanita diberi tugas memelihara kesehatan diri dan kandungannya selama sembilan bulan, menyusuinya serta mengasuh dan mendidiknya. Bila telah dewasa seorang ibu menjadi orang yang paling sibuk mengamati calon isteri atau suami anaknya, mendo’akan agar mendapat pasangan hidup yang solih - solihah. Dan dia pulalah yang paling sedih bercampur bahagia sewaktu melepas anaknya dengan seluruh curahan do’a dan restunya demi kebahagiaan anak.
Seandainya suatu ketika nanti ada tim yang bersedia dan berhasil menyusun kurikulum - silabus untuk studi Ummi Syari’ah misalnya, dengan masa kuliah setidaknya enam - delapan (tidak termasuk penelitian) semester program pasca dengan subyek materi diatas, tentulah akan banyak muslimah yang mampu mencapai tingkat doktorat atau setidaknya memperoleh gelar Doctor Honoris Causa karena jasa-jasanya terhadap keberhasilan mengandung, mengasuh, dan mendidik calon khalifah di muka bumi. Bila disetarakan dengan jabatan manajemen di perusahaan maka tingkat karir yang dicapainya adalah setingkat Vice President, sementara suami bekerja untuk menafkahi keluarga dan mempertanggung jawabkan kepemimpinannya di hadapan Allah swt. pada yaumal hisab nanti. Inilah kira-kira bentuk dari Ijasah yang akan diserahkan kepada ibu-ibu
muslimah/mukminah.Wallahualama.
Bolavita Agen Betting Bola Tangkas Online Terbesar & Terpercaya.. Cashback Special 10% Khusus Bola Tangkas Online...
ReplyDeleteBolavita Juga Menyediakan Semua Jenis Betting Online, Pasti'a Lengkap gan :) !!
• Sabung Ayam
• Togel Online
• Judi Bola
• Casino Online
• Tembak Ikan
• Poker Online
• SLOT (Play1628)
• WM Casino
Semua Dapat Di Mainkan Via Android & iOs !!
Hanya di www(.)bolavita(.)club
BBM : BOLAVITA
Line : cs_bolavita
WA : 081377055002
Happy Saturday para member setia ANAPOKER, oke gengs kali ini kami akan memberikan kepada kalian semua informasi untuk kalian yang mau bermain game poker online dengan mudah yang bisa kalian mainkan di genggaman kalian,bukan sekedar bermain game saja akan tetapi kalian bisa mendapatkan penghasilan tambahan dalam bermain poker ini, jadi untuk kalian yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan kalian bisa mencoba permainan ini dan dapatkan kemenangannya sekarang juga hanya bersama kami AGEN POKER TERPERCAYA SE-INDONESIA .
ReplyDeleteUntuk keterangan lebih lanjut, segera hubungi kami di:
BBM : D8B84EE1 atau AGENS128
WA : 0852-2255-5128
Ayo Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga :) :D